Posted on 21.03

Clining Service Sekolah



Nama Narasumber             : Pak Budi

                   Banyaknya jenis pekerjaan di dunia ini ternyata belum menjamin kemakmuran rakyatnya. Ternyata tak semua orang yang berpendidikan tinggi dapat menempati posisi tertinggi pula dalam hal pekerjaan. Semua itu bergantung nasib, karena hidup itu adalah sebuah pilihan.

Pewawancara           : “Assalamu’alaikum Wr. Wb.”
Narasumber             : “Wa’alaikumussalam Wr. Wb.”
Pewawancara           : “Maaf mengganggu waktu bapak. Kami ingin mewawancarai bapak,
Kebetulan kami mendapat tugas Bahasa Indonesia. Apakah bapak bersedia?”
                             : “Oh ya boleh silahkan. Wawancara tentang apa ya nak?”
Pewawancara           : “Terima kasih sebelumnya, kami akan mewawancarai bapak
    seputar profesi bapak saat ini?”
Narasumber             : “Oh ya..”
Pewawancara           : “Siapa nama bapak?”
Narasumber             : “Saya biasa di panggil Pak Bud alias Pak Budi.”
Pewawancara           : “Apa pekerjaan bapak?”
Narasumber             : “Saya bekerja sebagai petugas kebersihan di SMA Khadijah
    Surabaya tapi kalau anak sini bilang sih, Clining Service alias CS’e
   Khadijah.”
Pewawancara           : “Bapak bekerja disini sudah berapa lama ya?”
Narasumber             : “Saya mulai kerja tahun 2006. Kalau dihitung sampai tahun 2011
    berarti kurang lebih 5 tahunan lah.”
Pewawancara           : “Oh ya, kenapa bapak lebih memilih pekerjaan sebagai clining
    service?”
Narasumber             : “Oh jadi begini. Waktu itu kan saya butuh pekerjaan terus
    kebetulan ada lowongan pekerjaan clining service disini. Ya sudah
    saya coba dan saya pikir menjadi clining service itu tidak terikat
   oleh waktu.”
Pewawancara           : “Menurut bapak, lingkungan SMA Khadijah itu seperti apa?”
                             : Lingkungan disini islami, nyaman dan orangnya baik-baik semua.”
Pewawancara           : “Suka duka menjadi clenaning service?”
Narasumber             : “Wah banyak mbak. Tapi lebih banyak sukanya sih. Saya suka
     ketika ada anak ulangtahun. Karena biasanya saya kebagian kue,
    makanan, dan juga minuman. Hehe...”
Pewawancara           : “Lalu apa dukanya?”
Narasumber             : “Dukanya ya itu kelas jadi berantakan dan kotor semua. Nggak
    senengnya lagi kalau jam pulang ituloh mbak, anak-anak susah
    disuruh pulang. Selalu ada saja alasannya untuk tetap tinggal di
    kelas. Akibatnya kan jam pulang kerja saya telat.”
Pewawancara           : “Memangnya bapak mulai kerja disini dari jam berapa dan sampai
   jam berapa?”
Narasumber             : “Jam setengah 6 pagi sampai setengah 5 sore.
Pewawancara           : “Jam berapa bapak dan kawan-kawan beristirahat?”
Narasumber             : “Jam 12 sampai 1 siang.”
Pewawancara           : “Fasilitas disini apa saja pak?”
Narasumber             : “Disini itu semua CS dapat makan siang dan kamar untuk istirahat.”
Pewawancara           : “Ngomong-ngomong, bagaimana keluarga bapak?”
Narasumber             : “Oh itu. Saya sudah punya istri dan dua anak laki-laki.”
Pewawancara           : “Harapan bapak untuk kedua anak bapak bagaimana?”
Narasumber             : “Ya sebagai orangtua, saya ingin anak saya lebih sukses dari saya.
    Nggak jadi CS dan minimal jadi PNS lah.”
Pewawancara           : “Amin. Semoga harapan bapak terwujud. Terima kasih atas
    kesediaan bapak untuk kami wawancarai.”
Narasumber             : “Ya sama-sama.”

                   Kesimpulan yang bisa kita ambil dari wawancara singkat ini adalah Bagaimana suatu pekerjaan yang apabila kita menyenangi hal tersebut kita akan giat dan semangat menjalankan pekerjaan itu. Walaupun hal itu nasib. Tapi nasib bisa diubah apabila kita berusaha lebih keras lagi dan tak lupa berdoa kepada YME. Dan bagaimana perjuangan seorang kepala keluarga dalam membangun keluarganya.
Read More

Clining Service Sekolah



Nama Narasumber             : Pak Budi

                   Banyaknya jenis pekerjaan di dunia ini ternyata belum menjamin kemakmuran rakyatnya. Ternyata tak semua orang yang berpendidikan tinggi dapat menempati posisi tertinggi pula dalam hal pekerjaan. Semua itu bergantung nasib, karena hidup itu adalah sebuah pilihan.

Pewawancara           : “Assalamu’alaikum Wr. Wb.”
Narasumber             : “Wa’alaikumussalam Wr. Wb.”
Pewawancara           : “Maaf mengganggu waktu bapak. Kami ingin mewawancarai bapak,
Kebetulan kami mendapat tugas Bahasa Indonesia. Apakah bapak bersedia?”
                             : “Oh ya boleh silahkan. Wawancara tentang apa ya nak?”
Pewawancara           : “Terima kasih sebelumnya, kami akan mewawancarai bapak
    seputar profesi bapak saat ini?”
Narasumber             : “Oh ya..”
Pewawancara           : “Siapa nama bapak?”
Narasumber             : “Saya biasa di panggil Pak Bud alias Pak Budi.”
Pewawancara           : “Apa pekerjaan bapak?”
Narasumber             : “Saya bekerja sebagai petugas kebersihan di SMA Khadijah
    Surabaya tapi kalau anak sini bilang sih, Clining Service alias CS’e
   Khadijah.”
Pewawancara           : “Bapak bekerja disini sudah berapa lama ya?”
Narasumber             : “Saya mulai kerja tahun 2006. Kalau dihitung sampai tahun 2011
    berarti kurang lebih 5 tahunan lah.”
Pewawancara           : “Oh ya, kenapa bapak lebih memilih pekerjaan sebagai clining
    service?”
Narasumber             : “Oh jadi begini. Waktu itu kan saya butuh pekerjaan terus
    kebetulan ada lowongan pekerjaan clining service disini. Ya sudah
    saya coba dan saya pikir menjadi clining service itu tidak terikat
   oleh waktu.”
Pewawancara           : “Menurut bapak, lingkungan SMA Khadijah itu seperti apa?”
                             : Lingkungan disini islami, nyaman dan orangnya baik-baik semua.”
Pewawancara           : “Suka duka menjadi clenaning service?”
Narasumber             : “Wah banyak mbak. Tapi lebih banyak sukanya sih. Saya suka
     ketika ada anak ulangtahun. Karena biasanya saya kebagian kue,
    makanan, dan juga minuman. Hehe...”
Pewawancara           : “Lalu apa dukanya?”
Narasumber             : “Dukanya ya itu kelas jadi berantakan dan kotor semua. Nggak
    senengnya lagi kalau jam pulang ituloh mbak, anak-anak susah
    disuruh pulang. Selalu ada saja alasannya untuk tetap tinggal di
    kelas. Akibatnya kan jam pulang kerja saya telat.”
Pewawancara           : “Memangnya bapak mulai kerja disini dari jam berapa dan sampai
   jam berapa?”
Narasumber             : “Jam setengah 6 pagi sampai setengah 5 sore.
Pewawancara           : “Jam berapa bapak dan kawan-kawan beristirahat?”
Narasumber             : “Jam 12 sampai 1 siang.”
Pewawancara           : “Fasilitas disini apa saja pak?”
Narasumber             : “Disini itu semua CS dapat makan siang dan kamar untuk istirahat.”
Pewawancara           : “Ngomong-ngomong, bagaimana keluarga bapak?”
Narasumber             : “Oh itu. Saya sudah punya istri dan dua anak laki-laki.”
Pewawancara           : “Harapan bapak untuk kedua anak bapak bagaimana?”
Narasumber             : “Ya sebagai orangtua, saya ingin anak saya lebih sukses dari saya.
    Nggak jadi CS dan minimal jadi PNS lah.”
Pewawancara           : “Amin. Semoga harapan bapak terwujud. Terima kasih atas
    kesediaan bapak untuk kami wawancarai.”
Narasumber             : “Ya sama-sama.”

                   Kesimpulan yang bisa kita ambil dari wawancara singkat ini adalah Bagaimana suatu pekerjaan yang apabila kita menyenangi hal tersebut kita akan giat dan semangat menjalankan pekerjaan itu. Walaupun hal itu nasib. Tapi nasib bisa diubah apabila kita berusaha lebih keras lagi dan tak lupa berdoa kepada YME. Dan bagaimana perjuangan seorang kepala keluarga dalam membangun keluarganya.