Nama
Narasumber : Pak Budi
Banyaknya
jenis pekerjaan di dunia ini ternyata belum menjamin kemakmuran rakyatnya.
Ternyata tak semua orang yang berpendidikan tinggi dapat menempati posisi
tertinggi pula dalam hal pekerjaan. Semua itu bergantung nasib, karena hidup
itu adalah sebuah pilihan.
Pewawancara :
“Assalamu’alaikum Wr. Wb.”
Narasumber :
“Wa’alaikumussalam Wr. Wb.”
Pewawancara :
“Maaf mengganggu waktu bapak. Kami ingin mewawancarai bapak,
Kebetulan
kami mendapat tugas Bahasa Indonesia. Apakah bapak bersedia?”
:
“Oh ya boleh silahkan. Wawancara tentang apa ya nak?”
Pewawancara : “Terima kasih sebelumnya, kami akan
mewawancarai bapak
seputar profesi bapak saat ini?”
Narasumber : “Oh ya..”
Pewawancara :
“Siapa nama bapak?”
Narasumber : “Saya biasa di panggil Pak Bud alias
Pak Budi.”
Pewawancara : “Apa pekerjaan bapak?”
Narasumber : “Saya bekerja sebagai petugas
kebersihan di SMA Khadijah
Surabaya tapi kalau anak sini bilang sih,
Clining Service alias CS’e
Khadijah.”
Pewawancara : “Bapak bekerja disini sudah berapa
lama ya?”
Narasumber : “Saya mulai kerja tahun 2006. Kalau
dihitung sampai tahun 2011
berarti kurang lebih 5 tahunan lah.”
Pewawancara : “Oh ya, kenapa bapak lebih memilih
pekerjaan sebagai clining
service?”
Narasumber :
“Oh jadi begini. Waktu itu kan saya butuh pekerjaan terus
kebetulan ada lowongan pekerjaan clining
service disini. Ya sudah
saya coba dan saya pikir menjadi clining
service itu tidak terikat
oleh waktu.”
Pewawancara : “Menurut bapak, lingkungan SMA
Khadijah itu seperti apa?”
: Lingkungan disini
islami, nyaman dan orangnya baik-baik semua.”
Pewawancara : “Suka duka menjadi clenaning
service?”
Narasumber :
“Wah banyak mbak. Tapi lebih banyak sukanya sih. Saya suka
ketika ada anak ulangtahun. Karena
biasanya saya kebagian kue,
makanan, dan juga minuman. Hehe...”
Pewawancara : “Lalu apa dukanya?”
Narasumber :
“Dukanya ya itu kelas jadi berantakan dan kotor semua. Nggak
senengnya lagi kalau jam pulang ituloh
mbak, anak-anak susah
disuruh pulang. Selalu ada saja alasannya
untuk tetap tinggal di
kelas. Akibatnya kan jam pulang kerja saya
telat.”
Pewawancara : “Memangnya bapak mulai kerja disini
dari jam berapa dan sampai
jam berapa?”
Narasumber :
“Jam setengah 6 pagi sampai setengah 5 sore.
Pewawancara : “Jam berapa bapak dan kawan-kawan
beristirahat?”
Narasumber : “Jam 12 sampai 1 siang.”
Pewawancara :
“Fasilitas disini apa saja pak?”
Narasumber : “Disini itu semua CS dapat makan
siang dan kamar untuk istirahat.”
Pewawancara :
“Ngomong-ngomong, bagaimana keluarga bapak?”
Narasumber :
“Oh itu. Saya sudah punya istri dan dua anak laki-laki.”
Pewawancara :
“Harapan bapak untuk kedua anak bapak bagaimana?”
Narasumber :
“Ya sebagai orangtua, saya ingin anak saya lebih sukses dari saya.
Nggak jadi CS dan minimal jadi PNS lah.”
Pewawancara :
“Amin. Semoga harapan bapak terwujud. Terima kasih atas
kesediaan bapak untuk kami wawancarai.”
Narasumber :
“Ya sama-sama.”
Kesimpulan
yang bisa kita ambil dari wawancara singkat ini adalah Bagaimana suatu
pekerjaan yang apabila kita menyenangi hal tersebut kita akan giat dan semangat
menjalankan pekerjaan itu. Walaupun hal itu nasib. Tapi nasib bisa diubah
apabila kita berusaha lebih keras lagi dan tak lupa berdoa kepada YME. Dan
bagaimana perjuangan seorang kepala keluarga dalam membangun keluarganya.