Hari Kartini
Perempuan Kini Luar Biaa
Mendengar kata perempuan pasti
dalam otak langsung terbesit pikiran, lawan dari laki-laki, seorang ibu rumah
tangga, orang yang mengurus dapur, orang yang mempunyai anak dan membesarkan
anaknya, orang yang berdiam diri di rumah menunggu aliran uang dari laki-laki
(suami) dan banyak lagi. Tak ada yang salah dari persepsi diatas, tetapi
masihkah banyak perempuan yang 100% masih seperti itu?
Ketika berjalan di mall apa yang
kita temui? Perempuan. Wanita yang bekerja. Wanita karier yang jumlahnya banyak
sekali. Entah dia sebagai seorang SPG Parfum atau pemilik toko pakaian atau
pegawai toko perhiasan atau bahkan sebagai penjual minuman dan makanan ringan
disana.
Ketika belanja di pasar apa yang
kita temui? Lagi-lagi perempuan. Perempuan yang menjajakan dagangannya entah
itu daging, sayuran atau sekedar berjualan daun pisang. Masih banyak lagi
tempat-tempat dimana kita menemui perempuan-perempuan hebat yang mencari uang
demi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya.
Ketika berada di jalan apa yang
kita lihat? Perempuan. Perempuan yang bekerja sebagai supir becak atau supir
bemo. Meskipun masih jarang, sih.
Tak hanya di bidang ekonomi, perempuan-perempuan jaman
sekarang pun mampu menjalani pendidikan yang tinggi yang setara dengan
laki-laki, yaitu menjadi seorang professor. Bahkan dengan pengetahuan yang luas
serta sifat pemberani, perempuan mampu memimpin suatu negeri, bukan menjadi
isteri seorang presiden tetapi menjadi Ibu presiden yang sesungguhnya, seperti
Ibu Megawati Soekarno Putri. Beliaulah salah satu contoh perempuan yang tegas,
tangguh, dan berpengetahuan luas.
Itulah perempuan jaman sekarang.
Perempuan yang tak hanya mengandalkan kecantikan diri dan kelemah lembutan
tutur katanya untuk mendapatkan sekeping uang. Tapi perempuan yang sekarang
adalah perempuan yang tegas, tangguh dan berpengetahuan luas. Dan yang jelas
mempunyai pemikiran “Perempuan bukanlah orang yang lemah, perempuan mampu lebih unggul daripada laki-laki” tentu juga
tidak ada keinginan untuk mengungguli seorang laki-laki dalam menjadi imam
keluarga.
Perempuan-perempuan itulah yang
menjadi sosok Kartini masa sekarang. Sosok yang patut dicontoh di era
globalisasi sekarang. Karena kita sebagai perempuan tidak boleh pasif, harus
mempunyai inisiatif mempergunakan ilmu yang dimiliki untuk taraf hidup yang lebih baik.
Sayangkan, kalau punya banyak ilmu tapi tak dimanfaatkan?
Contoh-contoh seperti diatas
tentu tak luput dari peran R.A Kartini kita. Tokoh yang terkenal dengan buku
“Habislah Gelap terbitlah Terang” ini mampu menginspirasi jutaan perempuan masa
kini. Betapa tidak, berkat keberanian yang didorong dengan perasaan ketikadilan
antara perempuan dan laki-laki di masa itu, dimana laki-laki bisa melanjutkan
pendidikan setinggi-tingginya sementara perempuan tidak. Ia hanya sekolah
sampai tamat SD saja lalu harus dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan
dan menjadi pengurus suami dan anak dirumah. Sssst... di 2012 ini siapa yang
mau seperti itu?
Atas dasar hal itu ibu Kartini maju dan mulai
melakukan tindakan-tindakan yang menghasilkan emansipasi wanita atau
persamaan derajat antara perempuan dan laki-laki. Tindakannya tersebut berhasil
dan mampu mengubah persepsi orangtua pada zaman itu. Mereka (orangtua) tak lagi
memaksa putri mereka untuk menikah dini. Tetapi mereka membebaskan putrinya
mendapatkan pendidikan setingi-tingginya.
Selamat hari Kartini untuk seluruh perempuan
di Indonesia!.
-Farah Meutia_SMA Khadijah Surabaya-