Posted on 20.06

Hari Kartini


Hari Kartini

Perempuan Kini Luar Biaa

Mendengar kata perempuan pasti dalam otak langsung terbesit pikiran, lawan dari laki-laki, seorang ibu rumah tangga, orang yang mengurus dapur, orang yang mempunyai anak dan membesarkan anaknya, orang yang berdiam diri di rumah menunggu aliran uang dari laki-laki (suami) dan banyak lagi. Tak ada yang salah dari persepsi diatas, tetapi masihkah banyak perempuan yang 100% masih seperti itu?

Ketika berjalan di mall apa yang kita temui? Perempuan. Wanita yang bekerja. Wanita karier yang jumlahnya banyak sekali. Entah dia sebagai seorang SPG Parfum atau pemilik toko pakaian atau pegawai toko perhiasan atau bahkan sebagai penjual minuman dan makanan ringan disana.

Ketika belanja di pasar apa yang kita temui? Lagi-lagi perempuan. Perempuan yang menjajakan dagangannya entah itu daging, sayuran atau sekedar berjualan daun pisang. Masih banyak lagi tempat-tempat dimana kita menemui perempuan-perempuan hebat yang mencari uang demi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya.

Ketika berada di jalan apa yang kita lihat? Perempuan. Perempuan yang bekerja sebagai supir becak atau supir bemo. Meskipun masih jarang, sih.



Tak hanya di  bidang ekonomi, perempuan-perempuan jaman sekarang pun mampu menjalani pendidikan yang tinggi yang setara dengan laki-laki, yaitu menjadi seorang professor. Bahkan dengan pengetahuan yang luas serta sifat pemberani, perempuan mampu memimpin suatu negeri, bukan menjadi isteri seorang presiden tetapi menjadi Ibu presiden yang sesungguhnya, seperti Ibu Megawati Soekarno Putri. Beliaulah salah satu contoh perempuan yang tegas, tangguh, dan berpengetahuan luas.

Itulah perempuan jaman sekarang. Perempuan yang tak hanya mengandalkan kecantikan diri dan kelemah lembutan tutur katanya untuk mendapatkan sekeping uang. Tapi perempuan yang sekarang adalah perempuan yang tegas, tangguh dan berpengetahuan luas. Dan yang jelas mempunyai pemikiran “Perempuan bukanlah orang yang lemah, perempuan mampu  lebih unggul daripada laki-laki” tentu juga tidak ada keinginan untuk mengungguli seorang laki-laki dalam menjadi imam keluarga.

Perempuan-perempuan itulah yang menjadi sosok Kartini masa sekarang. Sosok yang patut dicontoh di era globalisasi sekarang. Karena kita sebagai perempuan tidak boleh pasif, harus mempunyai inisiatif mempergunakan ilmu yang  dimiliki untuk taraf hidup yang lebih baik. Sayangkan, kalau punya banyak ilmu tapi tak dimanfaatkan?

Contoh-contoh seperti diatas tentu tak luput dari peran R.A Kartini kita. Tokoh yang terkenal dengan buku “Habislah Gelap terbitlah Terang” ini mampu menginspirasi jutaan perempuan masa kini. Betapa tidak, berkat keberanian yang didorong dengan perasaan ketikadilan antara perempuan dan laki-laki di masa itu, dimana laki-laki bisa melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya sementara perempuan tidak. Ia hanya sekolah sampai tamat SD saja lalu harus dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan dan menjadi pengurus suami dan anak dirumah. Sssst... di 2012 ini siapa yang mau seperti itu?

 Atas dasar hal itu ibu Kartini maju dan mulai melakukan tindakan-tindakan yang menghasilkan emansipasi wanita atau persamaan derajat antara perempuan dan laki-laki. Tindakannya tersebut berhasil dan mampu mengubah persepsi orangtua pada zaman itu. Mereka (orangtua) tak lagi memaksa putri mereka untuk menikah dini. Tetapi mereka membebaskan putrinya mendapatkan pendidikan setingi-tingginya.

 Selamat hari Kartini untuk seluruh perempuan di Indonesia!.


-Farah Meutia_SMA Khadijah Surabaya-
Read More

Hari Kartini


Hari Kartini

Perempuan Kini Luar Biaa

Mendengar kata perempuan pasti dalam otak langsung terbesit pikiran, lawan dari laki-laki, seorang ibu rumah tangga, orang yang mengurus dapur, orang yang mempunyai anak dan membesarkan anaknya, orang yang berdiam diri di rumah menunggu aliran uang dari laki-laki (suami) dan banyak lagi. Tak ada yang salah dari persepsi diatas, tetapi masihkah banyak perempuan yang 100% masih seperti itu?

Ketika berjalan di mall apa yang kita temui? Perempuan. Wanita yang bekerja. Wanita karier yang jumlahnya banyak sekali. Entah dia sebagai seorang SPG Parfum atau pemilik toko pakaian atau pegawai toko perhiasan atau bahkan sebagai penjual minuman dan makanan ringan disana.

Ketika belanja di pasar apa yang kita temui? Lagi-lagi perempuan. Perempuan yang menjajakan dagangannya entah itu daging, sayuran atau sekedar berjualan daun pisang. Masih banyak lagi tempat-tempat dimana kita menemui perempuan-perempuan hebat yang mencari uang demi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya.

Ketika berada di jalan apa yang kita lihat? Perempuan. Perempuan yang bekerja sebagai supir becak atau supir bemo. Meskipun masih jarang, sih.



Tak hanya di  bidang ekonomi, perempuan-perempuan jaman sekarang pun mampu menjalani pendidikan yang tinggi yang setara dengan laki-laki, yaitu menjadi seorang professor. Bahkan dengan pengetahuan yang luas serta sifat pemberani, perempuan mampu memimpin suatu negeri, bukan menjadi isteri seorang presiden tetapi menjadi Ibu presiden yang sesungguhnya, seperti Ibu Megawati Soekarno Putri. Beliaulah salah satu contoh perempuan yang tegas, tangguh, dan berpengetahuan luas.

Itulah perempuan jaman sekarang. Perempuan yang tak hanya mengandalkan kecantikan diri dan kelemah lembutan tutur katanya untuk mendapatkan sekeping uang. Tapi perempuan yang sekarang adalah perempuan yang tegas, tangguh dan berpengetahuan luas. Dan yang jelas mempunyai pemikiran “Perempuan bukanlah orang yang lemah, perempuan mampu  lebih unggul daripada laki-laki” tentu juga tidak ada keinginan untuk mengungguli seorang laki-laki dalam menjadi imam keluarga.

Perempuan-perempuan itulah yang menjadi sosok Kartini masa sekarang. Sosok yang patut dicontoh di era globalisasi sekarang. Karena kita sebagai perempuan tidak boleh pasif, harus mempunyai inisiatif mempergunakan ilmu yang  dimiliki untuk taraf hidup yang lebih baik. Sayangkan, kalau punya banyak ilmu tapi tak dimanfaatkan?

Contoh-contoh seperti diatas tentu tak luput dari peran R.A Kartini kita. Tokoh yang terkenal dengan buku “Habislah Gelap terbitlah Terang” ini mampu menginspirasi jutaan perempuan masa kini. Betapa tidak, berkat keberanian yang didorong dengan perasaan ketikadilan antara perempuan dan laki-laki di masa itu, dimana laki-laki bisa melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya sementara perempuan tidak. Ia hanya sekolah sampai tamat SD saja lalu harus dipingit sambil menunggu waktu untuk dinikahkan dan menjadi pengurus suami dan anak dirumah. Sssst... di 2012 ini siapa yang mau seperti itu?

 Atas dasar hal itu ibu Kartini maju dan mulai melakukan tindakan-tindakan yang menghasilkan emansipasi wanita atau persamaan derajat antara perempuan dan laki-laki. Tindakannya tersebut berhasil dan mampu mengubah persepsi orangtua pada zaman itu. Mereka (orangtua) tak lagi memaksa putri mereka untuk menikah dini. Tetapi mereka membebaskan putrinya mendapatkan pendidikan setingi-tingginya.

 Selamat hari Kartini untuk seluruh perempuan di Indonesia!.


-Farah Meutia_SMA Khadijah Surabaya-