Guruku Ke USA
Kabar
gembira itu datang tanpa diduga sekalipun, “And the first winner and will be
going to USA is.....Mey,” begitu nama Mey disebut sebagai juara pertama
terdengar teriakan teman-teman sekolahku, “Yey bu Meylinda menang!!”. Sang
pemilik nama pun kaget dan sama sekali tak menyangka bahwa, Ialah sang
pemenang. Hal pertama yang Ia lakukan adalah sujud syukur, berterima kasih pada
Tuhan atas keberuntungan yang ia peroleh. Dengan pedenya Ia maju kedepan
panggung sebentar saja lalu kembali ke sisi panggung untuk menyalami
teman-teman sesama peserta lomba. Terlihat jelas sekali kebahagian dari raut
wajahnya. Atas kemenangannya itu ia berhak atas hadiah homestay ke
Amerika. Tak hanya itu dia juga telah menyumbang medali emas untuk sekolah
dalam acara konveksi anak muda terbesar di Indonesia.
*
“Ibu
itu nggak nyangka loh dek bisa menang,” kata Bu Meylinda ketika salah seorang
muridnya bertanya soal kemenangan yang ia raih. Dek, Adalah panggilan
akrab Meylinda pada semua murid-muridnya. Meylinda tak ingin anak didik di
sekolahnya merasa ada kesenjangan yang mencolok antara guru dengan murid.
Inilah salah satu caranya agar cepat akrab dengan muridnya, sehingga apabila
ada suatu masalah yang dihadapi muridnya, ia bisa segera masuk dan mendengar
curahan hati anak didiknya. Anak didiknya pun sebaliknya, menganggap Meylinda
tak hanya sebagai guru, tetapi juga sebagai kakak perempuan.
“Bu
Mey, ceritain dong jalan cerita menuju USA nya?” tanya seorang murid lagi.
“Hhm
boleh boleh, tapi setelah itu kita latihan soal buat ujian ya?” jawabnya ramah.
Murid-murid
menjawab serempak, “Okedeh..” cerita pun dimulai.
“Begini
nak, beberapa hari yang lalu..” Bu Meylinda mulai menceritakan kisahnya. Ia
memejamkan mata dan mencoba flashback ke 3 hari yang lalu, saat Ia dinyatakan
sebagai pemenang utama.
“Pak
Oman kasih pengumuman, katanya ada lomba khusus guru gitu dan syarat-syaratnya
di skip ya adek-adek?” tanpa menunggu jawaban dari murid-muridnya.
“Kalo
ibu beberin panjang nantinya. Ibu galau mau ikutan nggak, kalaupun iya waktu
yang ada mepet sekali dek. Siang dikasih tau, malamnya udah deadline pengumpulan
terakhir. Kalau Bu Mey nggak ambil, sayang rasanya dek.” Kini Bu Mey membuka
matanya.
Murid-murid
SMA 987 terlihat menyimak dengan penuh semangat setiap kata demi kata yang
dirangkai menjadi sebuah cerita pengalaman oleh guru mereka, Bu Mey.
“Bu
Mey pasrahkan hasilnya sama yang diatas. Keesokan harinya pas di sekolah, kok
banyak yang ngasih ucapan selamat ke Ibu. Setelah ibu nanyain ke salah seorang
temenmu, dia jawab nama ibu ada di koran. Ibu masuk sepuluh besar, sekali lagi
selamat ya bu.”
Foto Para Pemenang Deteksi Teacher Competition 2k12